Janji kampanye tidak tuntas menjadi batu sandungan Petahana di Pilkada 2020

PALEMBANG,BS – Pemilihan tujuh kepala daerah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) hanya menunggu hitungan bulan yang akan dilaksanakan Desember ditahun ini (2020).

Sejumlah survey pun mulai melakukan aktfitasnya, melakukan survey sejumlah kabupaten dengan mengunakan 400 koresponden yang diambil secara acak setiap kecamatan di kabupaten yang akan menyelengarakan Pilkada, hasilnya cukup mencengankan.

Peneliti Nusantara Institute (NI) Abdul Karim telah memetakan hasil survey yang telah dilakukan dari 7 kabupaten yang menyelengarakan Pilkada.

Dari hasil wawancara langsung pemilih mulai menagih janji Petehana yang sampai saat ini belum juga tuntas.

“Hasil survey 22-28 Juni kepuasan publik terhadap kinerja kepala daerah di tujuh kabupaten yang akan menyelengarakan Pilkada ini, masih dibawah 60 persen, rata rata janji kampanye belum tuntas menjadikan batu sandungan,” katanya, Rabu (1/7/2020).

Adapun 7 kabupaten yang akan menyelengarakan Pilkada ini, yakni Kabupaten Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), OKU Selatan, Musi Rawas, Musi Rawas Utara (Muratara), dan Pematang Abab Lematang Ilir (PALI).
“60 persen kinerja publik ini dapat dikatakan publik belum merasakan,” tegasnya.

Karena kondisi itulah yang menjadi tantangan tersendiri bagi calon kepala daerah (incambent) untuk maju kembali sebagai calon kepala daerah pada periode berikutnya, dalam menyakinkan publik.

“Seperti peluang Cakada pasangan Popo Ali dengan Solehien Abuasir, jika melawan kotak kosong, dengan posisi sementara ini masih cukup rawan bagi pasangan Popo Ali Solehien Abiasir yang 43 persen, kotak kosong 28 persen dan swing voter 29 persen. Artinya pasangan Popo Ali dengan Solehien Abuasir belum mampu mengungguli kotak kosong dan perlu kerja keras untuk menggaet suara,” jelasnya.

Sedangkan untuk Cakada pasangan Ilyas Panji Alam dengan Endang PU Ishak memperoleh tingkat elektabilitas 45 persen lebih unggul 9 persen dari pasangan Ahmad Wazir Noviandi dengan Ardani dengan posisi 36 persen, Sedangkan suara mengambang 19 persen yang akan menentukan posisi kemenangan masing-masing calon.

“Kondisi saat ini semua kandidat yang berkompetisi menjadi calon kepala daerah Pilkada Desember 2020 di tujuh Kabupaten Se-Sumsel memiliki peluang sama dalam keterpilihan, belum ada calon mendominasi secara elektabilitas,” kata Abdul Karim.

Dikatakan Karim, metode survei mengambil sampel secara proporsional sesuai jumlah penduduk dan luar wilayah ini.

Tujuan untuk mempotret pandangan publik terhadap kinerja pemerintah tujuh kabupaten se-Sumsel yang akan menyelenggarakan Pilkada 2020.

“Dalam survei ini kami mendalami opini dan persepsi publik terhadap bakal calon kepala daerah yang akan berkompetisi di Pilkada 2020, dengan melibatkan 140 orang surveyor ditugaskan di tujuh kabupaten se-Sumsel,” ujarnya.

Untuk titik kerawanan bagi incumbent, kata Karim hanya satu pasangan calon melawan kotak kosong, diprediksi belum ada yang dapat mengungguli kotak kosong 50 persen plus satu.

“Jika tidak mencapai angka tersebut maka calon satu pasang dinyatakan kalah dan akan dilaksanakan pilkada berikutnya,” ucap Karim

“Hasil survei Nusantara Institute sebagai gambaran umum bahwa kondisi terkini di tujuh Kabupaten yang akan Pilkada. Apabila dalam kurun waktu kurang lima bulan efektif, tentunya masih sangat dinamis perubahan konstalasi politik di tujuh Kabupaten se-Sumsel,” tutupnya.(za)