Hingga 2021, KPK RI Sebut Sudah 22 Gubernur Terlibat Korupsi

PALEMBANG,BS – Rombongan tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI), melakukan audiensi dengan Gubernur Sumsel dan jajaran Pemprov Sumsel.

Rombongan KPK dipimpin oleh pimpinan KPK RI Firli Bahuri, bersama seluruh kepala daerah se Sumsel, dan jajaran terkait pengadaan barang dan jasa di Graha Bina Praja Sumsel, Kamis (15/4/2021).

Ketua KPK RI, Firli Bahuri mengatakan, para kepala daerah di Sumsel agar menjauhi korupsi. Ia menyebut setidaknya ada 30 jenis/cabang korupsi, salah satunya terkait anggaran. Korupsi dapat mengganggu anggaran dan akan merugikan negara, seperti bansos (bantuan sosial) akan terganggu karena korupsi di daerah.

Ia mengungkapkan, modus yang paling sering terjadi misalkan ada bupati dan gubernur yang terpilih lalu melakukan mutasi atau rotasi jabatan bagi kepala dinas yang tidak mendukungnya.

“Bermainnya nanti di BKD (Badan Kepegawaian Daerah. Kalau mau bertahan harus bayar dengan jumlah tertentu, sehingga terjadi jual beli jabatan,” ucap dia dalam sambutannya.

Contoh lainnya, soal pengadaan barang dan jasa, pola pertama dengan memenangkan orang, dan pola kedua akan ada feedback mark up.

“Lalu akan ada kecurangan, harusnya tidak menang tapi dimenangkan,” katanya.

Peluang korupsi juga ada saat pemerintah menerima sumbangan misal saat membangun rumah sakit, akan ada pihak ketiga membantu dengan jumlah tertentu. Namun pihaknya harus tetap menggunakan asas praduga tidak bersalah, keadilan juga transparansi.

Firli yakin pemberantasan korupsi tidak hanya oleh KPK melainkan seluruh pihak, salah satunya kepala daerah yang memiliki kekuatan luar biasa untuk meminimalisir terjadinya korupsi.

“Kasus korupsi bisa ditekan, kalau semua pihak mendukung,” katanya.

Ia mengungkapkan, sejauh ini hingga tahun 2021 ada 22 Gubernur tersangkut kasus korupsi, dan ada sekitar 130 Bupati/walikota yang terlibat korupsi.

“Tapi masih ada yang tidak melakukan korupsi, saya yakin dunia ini diciptakan untuk berbuat amal baik. Memang ada yang tidak baik, maka mudah-mudahan bapak-bapak termasuk orang-orang yang baik,” Firli optimistis.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipimpin langsung Gubernur Sumsel, H Herman Deru, diikuti seluruh kepala daerah dan pihak terkait.(gus)