Ini Kunci Eksis Bintang

 

PALEMBANG,BS –Bintang Cash Dan Kredit hingga kini masih mengembangkan strategi baru untuk mengejar keuntungan saat pandemi meski banyak bisnis serupa yang ambruk.

Strategi itu diantaranya dengan memperpendek tenor atau masa Kredit hingga selektif memilih konsumen.

Hal itu diungkapkan Owner Bintang Cash Dan Kredit, Firman Senedy di ruang kerjanya, belum lama ini.

“Kalau dulu untuk Kredit handphone bisa diatas dua hingga tiga tahun. Sekarang maksimal satu tahun saja, ” Ucap Firman.

Dengan memperpendek masa Kredit, lanjut dia, bisa meminilisir resiko tunggakan karena tidak Ada yang menjamin yang bersangkutan itu tetap bekerja atau tidak selama masa Kredit berjalan.

Pihaknya juga melakukan pengurangan biaya (cost) dengan mengambil unit produk lebih banyak dengan toko atau suplair secara langsung, termasuk pula mengembangkan workshop baru yang menjadi salah satu anak perusahaan Bintang Grup, yakni Workshop Furniture di Palembang.

“Khusus Furniture kita tinggal mengambil di salah satu cabang kita, produksi sendiri sehingga lebih murah,” Katanya.

Strategi lainnya juga menetapkan uang muka hingga 35 persen. Serta lebih selektif memilih konsumen.

“Pokoknya unit bisnis konsumen jadi perhatian kita. Sektor perdagangan, sektor jasa masih cukup menjanjikan. Tapi kalau sektor jasa seperti tour and travel, wisata dan perhotelan memang kita hindarin, ” Katanya.

Dengan penerapan strategi tersebut menjadi kunci maju sehingga perusahaanya tetap mampu bertahan hingga saat ini. Bahkan dia menggambarkan dibandingkan masa sebelum Covid, justru pada saat ini kinerjanya jauh lebih baik lagi.

Persaingan justru lebih ketat saat sebelum covid dimana banyak perusahaan serupa yang saling comot konsumen hingga system pemberian bunga yang sangat rendah. Akibatnya banyak perusahaan sejenis yang merugi. Hempasan itu ditambah masuknya masa pandemi. “Kalau kita tidak bisa mengembangkan strategi yang tepat kehancuran pasti terjadi. Lihat saja banyak pesaing kita yang gulung tikar,” Katanya.

Justru memasuki era pandemi, perusahaannya bisa lebih bebas melakukan penyesuaian, bukan dengan pola persaingan yang tidak sehat tapi lebih Kepada perubahan hidup konsumen yang kini lebih banyak beraktifitas di rumah.

“Dari sisi penagihan justru lebih enak karena nasabah banyak di rumah jadi kita tidak mengalami kesulitan sama sekali, ” Katanya.

Untuk produk yang diminati saat ini adalah hand phone yang menyumbang omzet hingga 40 persen Dari keuntungan, disusul produk furniture dan electronik.

Minat konsumen diakuinya untuk membeli produk masih sangat tinggi, didukung pola penjualan oleh sales yang agresif membuat kinerja perusahaan tetap tumbuh positif. “Sebulan omzet kita tetap on the track, ” Katanya. (Why).