Mata Hopiah dan Siti Sainap berkaca, KNPI antarkan sembako dan jaminan kesehatan

 

PALI,BS –  Hopia (82) dan Siti Sainap (72), warga Desa Suka Manis dan warga Desa Tanah Abang Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Minggu (24/4/2022) tak mampu menyembunyikan keharuannya.

Mata dua perempuan yang telah lanjut usia ini berlinang air mata, setelah paket sembako lengkap peralatan rumah tangga, akses jaminan kesehatan, akses listrik, dan gotong royong membersihkan tempat tinggal kedua lansia dilakukan  DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), bersama DPD Barisan Pemuda Rakyat (BADAR), Kabupaten PALI.

Gerakan moral yang dilakukan ini, pasca pemberitaan terkait dua lansia tersebut dan viral didunia maya yang hidup terlantar dan tinggal di gubuk tak layak huni.

“Pemuda jangan hanya bisa berwacana belaka, namun pemuda harus merasakan, tersentuh nuraninya,” kata Ketua DPD KNPI Pali Fardinan di dampingi Dedi Triwijayanto Ketua Badar PALI dan dr Zamir dari Kadinkes PALI.

Untuk itu Fardinan meminta kepada Pemerintah Kabupaten PALI melalui Dinas terkait agar cepat tanggap karena kedua Lansia tersebut sudah bertahun tahun terlantar dan menempati tempat tinggal yang tak layak huni, dan cukup memprihatinkan apa lagi umurnya sudah 70 tahun ke atas

“Kami atas nama DPD KNPI bersama DPD Badar Kabupaten PALI, meminta kepada Pemerintah Kabupaten PALI melalui Dinas terkait agar cepat tanggap karena kedua Lansia tersebut sudah bertahun tahun terlantar dan menempati tempat tinggal yang tak layak huni, dan sangat memprihatinkan,” tambahnya.

Masih kata Fardinan, Alhamdulillah DPD KNPI bersma DPD Badar telah menghimpun donasi baik berupa materi dan non materi dari Anggota DPD KNPI maupun dari Anggota DPD Badar sehingga bisa membantu setidaknya dapat meringankan beban kedua Lansia tersebut, baik kebutuhan sehari hari maupun kebutuhan rumah tangga.

“Alhamdulillah hari ini kita bisa batu beras, semako, tikar, kasur, lemari, dan peralatan masak, serta kita pasang lamu aliran listri meskipun masih nginduk dengan teatanganya, ini semua atas kerja sama dan batuan dari Anggota KNPI dan Anggota Badar.” Pungkasnya (Ril)