Pelajar Palembang Suguhkan Aksi Teatrikal Pantomim Gambarkan Kehidupan Pinggiran Sungai Musi

Laporan: Deni

 

KOTA PALEMBANG, BSSejumlah pelajar di Kota Palembang yang tergabung dalam berbagai kelompok teater unjuk kebolehan dengan menampilkan kreativitas pementasan pantomim di Graha Taman Budaya Sriwijaya Jakabaring Palembang, semalam. 

 

Pementasan pantomim dengan tema ‘Musi Ku Musi Mu‘ ini dimainkan oleh 30 pelajar dari berbagai sekolah diantaranya teater askuter SMK Muhammadiyah 1 Palembang, teater terkam SMKN 6 Palembang, teater satu dua SMPN 12 Palembang dan sejumlah seniman muda lainnya.

 

Pertunjukan ini digarap oleh Palembang Mime Club bekerja sama dengan Blok E Art Company, serta berbagai kelompok teater pelajar yang ada di Kota Palembang.

 

Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP), M Nasir yang hadir dalam acara tersebut mengaku sangat memberikan dukungan di setiap karya seni yang ditampilkan di Palembang.

 

“Apalagi dimainkan oleh banyak generasi muda yang penuh talenta seperti halnya seni pantomim ini,” katanya.

 

“Kami masih sangat jarang menyaksikan seni pantomim di mainkan. Pada hari ini berkat pelatihan dan pembinaan dari seniman asli Palembang Wak Dolah kepada generasi muda, maka kita kembali disuguhkan dengan pertunjukan yang jarang di lihat seperti pantomim ini. Semoga pementasan ini dapat mencetak bibit baru di dunia pantomim,” tambahnya.

 

Sementara itu, Dedy, perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VI Sumatera Selatan yang juga hadir dalam kegiatan itu mengajak seluruh masyarakat khususnya pelajar agar melestarikan kebudayaan dan seni yang ada di Sumsel, termasuk seni pertunjukan seperti pantomim ini.

 

“Melalui dukungan dana bantuan pemerintah fasilitasi pemajuan kebudayaan setiap seni budaya dapat ditampilkan, semoga dana bantuan pemerintah ini dapat menjadi dukungan bagi para seniman untuk berkarya lebih jauh lagi,” katanya.

 

Menurutnya, BPK terus berusaha membantu para seniman dan pemerhati seni budaya yang ada di Sumsel khususnya Palembang untuk mewujudkan pelestarian budaya.

 

Sedangkan M Dandi Afriza selaku ketua pelaksana berterimakasih atas bantuan dukungan dana dari pemerintah dalam fasilitasi pemajuan kebudayaan tahun 2025 sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.

 

Dengan mengusung tema Sungai Musi, kata Dandi pementasan ini menghadirkan cerita-cerita kehidupan masyarakat di pinggiran sungai melalui bahasa tubuh, gerak, dan ekspresi tanpa kata.

 

“Para adik-adik pelajar dan seniman muda Palembang seperti Saleh, Bebeg, Dedi Jordan, Sukma, dan Nasrulah turut memperkuat komposisi pertunjukan,” ujarnya.

 

“Sedangkan penggarapan musik dipercayakan kepada Randi dan Krismawan, visual dikerjakan oleh Rillo, serta tata panggung ditangani oleh Marta, Sonof, dan Koko. Pementasan ini diarahkan langsung oleh seniman asli Palembang Wak Dolah sebagai sutradara dengan Hasan sebagai supervisi,” tambahnya.

 

Wak Dolah menjelaskan bahwa pemilihan seni pantomim dan tema Sungai Musi bukan tanpa alasan, karena Sungai Musi adalah nadi kehidupan masyarakat Palembang yang menyimpan banyak kisah dan kearifan lokal.

 

“Sungai Musi bukan hanya aliran air yang membelah Kota Palembang, tetapi juga menjadi saksi tumbuhnya budaya lokal, kebiasaan, dan dinamika sosial masyarakat. ‘Musiku Musimu’ kami hadirkan sebagai bentuk refleksi kehidupan masyarakat Musi melalui seni tanpa kata yang menyentuh dan mendalam,” ujar Wak Dolah.

 

Wak Dolah menambahkan kalau pementasan ini juga bertujuan memperkenalkan budaya dan tradisi masyarakat Musi kepada khalayak luas, meningkatkan apresiasi terhadap seni pantomim sebagai media ekspresi budaya, serta mendorong generasi muda untuk terlibat dalam pelestarian kearifan lokal. Kehadiran para pelajar tingkat SD, SMP, dan SMK dalam pementasan ini menjadi bukti bahwa seni pertunjukan dapat menjadi ruang kreatif yang inklusif dan edukatif.

 

“Melalui pementasan ini, kami berharap dapat menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga budaya lokal, serta menginspirasi lahirnya kegiatan serupa di berbagai daerah. Pertunjukan ini juga menjadi sarana edukasi budaya yang menyajikan hiburan sekaligus pengetahuan mengenai kehidupan masyarakat di sepanjang Sungai Musi,” ungkapnya.

 

“Dengan keberagaman tampilan seni dan kolaborasi para seniman muda, musiku musimu menjadi upaya nyata memperkuat identitas budaya Palembang sekaligus mendorong apresiasi masyarakat terhadap seni pertunjukan tradisional maupun kontemporer,” tutupnya menambahkan.