SD IBA Palembang Mantapkan Diri sebagai Sekolah Ramah Lingkungan
Laporan: Hasan Basri
KOTA PALEMBANG, BS — SD IBA Palembang tercatat sebagai salah satu sekolah yang berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri 2015, predikat tertinggi dalam program sekolah berbudaya lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Meski telah berlalu beberapa tahun, capaian ini terus menjadi tonggak penting dalam perjalanan sekolah tersebut membangun budaya peduli lingkungan di lingkungan pendidikan dasar.
Kepala SD IBA Palembang Paidi PRH mengatakan, bahwa penghargaan tersebut merupakan buah dari kerja keras seluruh warga sekolah. Mulai dari siswa, guru, hingga komite sekolah,semuanya terlibat aktif dalam menghidupkan budaya ramah lingkungan.Ini bukan sekadar penghargaan. Ini adalah bukti komitmen kami untuk menjadikan sekolah sebagai pusat pembelajaran lingkungan yang berkelanjutan.
“Program Adiwiyata Mandiri mengharuskan sekolah tidak hanya mengelola lingkungan internal, tetapi juga menjadi model pembelajaran lingkungan bagi sekolah lain serta memberi dampak langsung kepada masyarakat sekitar. SD IBA Palembang menjawab tuntutan itu dengan berbagai inovasi nyata.
Mulai dari bank sampah, penghijauan, hingga pemanfaatan energi dan air secara efisien, seluruh kegiatan tersebut tidak hanya memperindah lingkungan sekolah, tetapi juga membentuk karakter siswa.Kegiatan seperti memilah sampah, menanam pohon, dan mengurangi penggunaan air kini telah menjadi kebiasaan harian.
“Kami jadi terbiasa melakukan hal-hal kecil yang berdampak besar, seperti memilah sampah dan menghemat air. Semua itu sudah menjadi gaya hidup,” katanya.
Paidi menjelaskan, bahwa predikat Adiwiyata Mandiri membawa tanggung jawab moral yang besar. Sekolah yang meraih penghargaan tersebut berkewajiban menjadi role model bagi sekolah lain baik dalam kebijakan, pembelajaran, maupun aktivitas warga sekolah.
“Adiwiyata mandiri artinya sekolah harus mampu mengembangkan dan membina sekolah-sekolah sekitar untuk ikut menjalankan program Adiwiyata.
SD IBA Palembang juga terus menjaga berjalannya program berkelanjutan seperti pengelolaan kantin sehat, ruang kelas ramah lingkungan, hingga berbagai kegiatan konservasi.Evaluasi tahunan dilakukan untuk memastikan setiap program tetap relevan dan memberikan manfaat,” jelasnya.
Menurut Paidi, komitmen Adiwiyata tidak boleh terhenti pada saat penghargaan diberikan. Sekolah harus terus berinovasi dan memperkuat integrasi pendidikan lingkungan hidup ke dalam proses kegiatan belajar mengajar(KBM).
“Guru harus mampu memasukkan isu-isu lingkungan ke dalam mata pelajaran, proyek, kegiatan ekstrakurikuler dan program sekolah. Ini bagian penting dari pendidikan karakter,” ujarnya.
Ia menegaskan, bahwa pengembangan budaya peduli lingkungan adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya membentuk lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, tetapi juga membangun generasi masa depan yang lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap alam,” pungkasnya.