Desa EKI, OJK Ingin Masyarakat Pelosok Bisa Mengerti Jasa Keuangan Termasuk Petani Kopi

SUARAPUBLIK.ID, YOGYAKARTA – Kopi memang menjadi Primadona dan berkah dari alam yang dimiliki Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), melihat potensi Kopi yang sangat besar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya untuk mengembangkan Inklusi Keuangan pada kalangan petani serta lebih luas bagi masyarakat di Pedesaan. 

 

Apalagi, Kepala OJK Sumsel Babel, Arifin Susanto, memiliki target besar untuk kembali menaikan nama Kopi di Bumi Sriwijaya mendunia.

 

“Kami ingin bersama sama mengembalikan Nama Kopi Sumsel yang legendaris,” kata Arifin pada pada Media Update, Journalist Class dan Media Gathering bersama Kawan Pers Sumsel Babel di Griya Persada Convention Hotel and Resort, Yogyakarta, Rabu (10/7/2024).

 

Katanya, OJK telah memiliki rencana untuk memperluas Jasa Keuangan hingga pelosok desa di Sumsel melalui Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). “Dengan Program ini, kami berharap bisa mengatasi dan mengedukasi petani kopi serta masyarakat Desa terkait jasa keuangan sehingga akses keuangan tidak hanya dirasakan masyarakat kota,” ungkapnya.

 

Awal Program ini OJK akan menyasar pada dua Kabupaten Kota di Sumsel, Pertama desa Lubuk Buntak Pagar Alam dan Tanjung Menang, Jarai Lahat, yang dikenal dengan potensi kopi yang besar. Lalu juga ada salah satu Daerah di Provinsi Bangka Belitung.

 

“Apalagi Lahat dan Pagaralam termasuk pengasil kopi terbaik Indonesia,” jelasnya.

 

Menurutnya, masyarakat desa masih banyak yang belum paham terkait Jasa Keuangan termasuk Perbankan. “Bahkan masih banyak masyarakat desa yang didampingi Kepala Desa untuk dan melepas sandal saat masuk Bank,” terang Arifin.

 

Melalui Program ini, OJK juga memiliki Misi untuk memajukan Kopi di Sumsel, memperbesar akses keuangan pada sektor prioritas seperti kopi.